5 Tata Cara Pelaksanaan Kurban yang Wajib Diketahui

21 Maret 2025
5 Tata Cara Pelaksanaan Kurban yang Wajib Diketahui

Tata cara pelaksanaan kurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tetapi juga tentang menjalankan ibadah dengan benar sesuai syariat. Masih banyak yang bingung mengenai syarat hewan kurban, waktu penyembelihan, hingga cara pembagian daging yang tepat. 

Jika kamu ingin ibadah kurbanmu sah dan penuh berkah, penting untuk memahami setiap tahapnya. Yuk, pelajari lebih lanjut agar kurban yang kamu lakukan semakin bermakna.

Waktu Pelaksanaan Kurban

Waktu pelaksanaan kurban dimulai pada tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu saat Hari Raya Idul Adha, setelah selesainya shalat Ied. Penyembelihan juga dapat dilakukan pada hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Dalam Islam, waktu ini ditetapkan agar ibadah kurban dilakukan secara serempak oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan kepada Allah.

Batas akhir penyembelihan kurban sebelum matahari terbenam pada tanggal 13 Dzulhijjah. Jika seseorang menyembelih hewan kurban setelah waktu tersebut, maka penyembelihannya tidak dianggap sebagai ibadah kurban, melainkan hanya penyembelihan biasa. Oleh karena itu, penting untuk memastikan penyembelihan dilakukan dalam rentang waktu yang telah ditentukan agar kurban sah dan diterima sesuai syariat Islam.

Baca Juga: 10 Cara Sembelih Domba Sesuai Syariat Islam

Persiapan Sebelum Penyembelihan

Sebelum melakukan penyembelihan hewan kurban, ada beberapa persiapan yang harus diperhatikan agar prosesnya berjalan lancar dan sesuai dengan syariat Islam. Mulai dari niat yang benar, penggunaan peralatan yang tepat, hingga memastikan kebersihan tempat penyembelihan. Berikut beberapa hal penting yang perlu disiapkan:

1. Niat dan Doa Sebelum Menyembelih

Penyembelihan hewan kurban harus diawali dengan niat yang tulus karena Allah, namun harus mengucapkan niat qurban dengan menyebut nama yang berqurban. Niat ini dilakukan dalam hati tanpa harus diucapkan. Selain itu, saat penyembelihan, disunahkan membaca "Bismillah, Allahu Akbar" sebagai bentuk pengagungan kepada Allah. Rasulullah SAW juga menganjurkan membaca doa tambahan agar kurban diterima dengan baik.

2. Peralatan yang Diperlukan

Alat utama dalam penyembelihan adalah pisau yang tajam. Pisau yang digunakan harus benar-benar tajam agar proses pemotongan berlangsung cepat dan tidak menyakiti hewan secara berlebihan. Selain pisau, diperlukan juga wadah untuk menampung darah dan alat bantu lainnya sesuai kebutuhan, seperti tali pengikat untuk menahan gerakan hewan agar tidak menyulitkan penyembelihan.

3. Kebersihan dan Tempat Penyembelihan yang Sesuai Syariat

Tempat penyembelihan harus bersih dan jauh dari pencemaran agar daging yang dihasilkan tetap higienis. Sebaiknya penyembelihan dilakukan di area khusus yang mudah dibersihkan, seperti tanah lapang atau rumah potong hewan. Saat penyembelihan, hewan harus dibaringkan dengan posisi yang benar, yaitu miring ke kiri dengan kepala menghadap kiblat. Hal ini sesuai dengan ajaran Rasulullah agar penyembelihan berlangsung dengan baik dan penuh keberkahan.

Tata Cara Pelaksanaan Kurban

Pelaksanaan kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi juga harus mengikuti aturan yang sesuai dengan syariat Islam. Mulai dari pemilihan hewan hingga pembagian daging, setiap tahap memiliki ketentuan yang harus diperhatikan agar ibadah kurban sah dan bernilai ibadah. Berikut tata cara pelaksanaan kurban yang benar:

1. Memilih Hewan Kurban yang Sesuai Syarat

Hewan yang digunakan untuk kurban harus memenuhi kriteria tertentu, seperti sehat, tidak cacat, dan telah mencapai usia yang disyaratkan: kambing dan domba minimal 1 tahun, sapi dan kerbau minimal 2 tahun, serta unta minimal 5 tahun. Hewan juga harus dalam kondisi baik dan tidak memiliki penyakit yang dapat mengurangi kualitasnya.

2. Membaca Niat dan Doa Sebelum Menyembelih

Sebelum penyembelihan, orang yang berkurban disunnahkan membaca niat dalam hati. Saat menyembelih, dianjurkan mengucapkan “Bismillah, Allahu Akbar” untuk memastikan bahwa penyembelihan dilakukan atas nama Allah. Rasulullah juga mengajarkan doa khusus agar kurban diterima dan mendapat berkah.

3. Menyembelih dengan Cara yang Benar

Penyembelihan dilakukan dengan pisau tajam agar hewan tidak tersiksa. Hewan harus dibaringkan miring ke kiri dengan kepala menghadap kiblat. Pemotongan dilakukan pada bagian leher untuk memutus tiga saluran utama: saluran pernapasan, makanan, dan pembuluh darah, agar darah keluar sempurna dan daging tetap halal dikonsumsi.

4. Menguliti dan Memotong Daging

Setelah hewan disembelih, kulit harus dikuliti dengan hati-hati, dan daging dipotong sesuai bagian-bagian tertentu. Proses ini dilakukan di tempat yang bersih agar daging tetap higienis. Dalam hal ini, bagian kepala, kaki, dan jeroan juga dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

5. Membagikan Daging Kurban

Daging kurban harus dibagikan sesuai dengan anjuran syariat, yaitu:

  • Sepertiga untuk diri sendiri dan keluarga sebagai bentuk syukur.
    Sepertiga untuk kerabat dan tetangga, terutama yang kurang mampu.
    Sepertiga untuk fakir miskin, agar mereka juga dapat menikmati hasil kurban.

Namun, jika kurban merupakan nazar, maka seluruh daging harus disedekahkan dan tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang berkurban.

Baca Juga: Karakteristik Daging Domba: Apa yang Membuatnya Begitu Spesial?

Pembagian Daging Kurban

Setelah proses penyembelihan selesai, langkah berikutnya membagikan daging kurban sesuai dengan syariat Islam. Pembagian ini bertujuan agar manfaat kurban bisa dirasakan oleh banyak orang, terutama mereka yang membutuhkan. Berikut ketentuan dalam pembagian daging kurban:

1. Pembagian untuk Diri Sendiri, Keluarga, dan Fakir Miskin

Dalam Islam, orang yang berkurban diperbolehkan untuk mengambil sebagian daging kurbannya sendiri. Selain itu, daging juga dapat dibagikan kepada keluarga, kerabat, tetangga, serta fakir miskin. Pembagian ini dilakukan agar ibadah kurban tidak hanya menjadi bentuk pengorbanan pribadi, tetapi juga wujud kepedulian sosial kepada sesama.

2. Anjuran Pembagian Sesuai Syariat

Syariat Islam menganjurkan pembagian daging kurban dalam tiga bagian utama:

  • Sepertiga untuk diri sendiri dan keluarga sebagai bentuk syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah.
    Sepertiga untuk kerabat dan tetangga, terutama yang kurang mampu, agar mereka juga dapat menikmati hidangan kurban.
    Sepertiga untuk fakir miskin, karena tujuan utama kurban adalah berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Meskipun pembagian ini dianjurkan, seseorang boleh membagikannya dengan cara lain selama tetap memperhatikan hak orang-orang yang membutuhkan.

3. Perbedaan Pembagian antara Kurban Sunnah dan Kurban Nazar

Dalam kurban sunnah, orang yang berkurban diperbolehkan mengambil bagian dari daging untuk dikonsumsi sendiri dan keluarganya. Namun, dalam kurban nazar, seluruh daging harus dibagikan kepada orang lain, terutama fakir miskin. Orang yang bernazar tidak diperbolehkan memakan sedikit pun dari daging kurban yang telah diniatkan sebagai nazar.

Hal-Hal yang Perlu Dihindari dalam Pelaksanaan Kurban

Agar ibadah kurban sah dan diterima oleh Allah, ada beberapa hal yang harus dihindari dalam pelaksanaannya. Kesalahan dalam penyembelihan atau pembagian daging dapat berakibat pada tidak terpenuhinya syarat kurban. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Menjual Bagian dari Hewan Kurban

Dalam Islam, bagian dari hewan kurban, termasuk daging, kulit, tulang, atau kepala, tidak boleh diperjualbelikan. Semua bagian hewan kurban harus dibagikan atau dimanfaatkan tanpa transaksi jual beli. Bahkan, jika ada penyembelih yang membantu proses kurban, upahnya tidak boleh diambil dari bagian hewan kurban, melainkan harus diberikan dalam bentuk lain.

2. Menyembelih Sebelum Waktunya

Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan setelah salat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah atau dalam rentang hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Jika penyembelihan dilakukan sebelum waktu yang ditentukan, maka hewan tersebut tidak dihitung sebagai kurban, melainkan hanya sembelihan biasa. Oleh karena itu, penting untuk memastikan penyembelihan dilakukan dalam waktu yang telah ditetapkan.

3. Kurban atas Nama Orang Lain Tanpa Izin

Ibadah kurban harus dilakukan dengan niat yang jelas, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Jika seseorang ingin berkurban atas nama orang lain, seperti orang tua atau anggota keluarga yang telah meninggal, maka harus ada izin atau wasiat sebelumnya. Jika tidak ada izin, maka kurban tersebut bisa menjadi tidak sah dan tidak sesuai dengan tuntunan syariat.

Baca Juga: 5 Perbedaan Daging Domba dan Kambing

Kesimpulan

Kurban merupakan ibadah yang memiliki tata cara khusus sesuai syariat Islam, mulai dari pemilihan hewan yang memenuhi syarat, penyembelihan dengan membaca niat dan doa, hingga pembagian daging kepada yang berhak. Setiap tahap harus dilakukan dengan benar agar kurban sah dan membawa manfaat bagi diri sendiri serta orang lain, terutama fakir miskin. 

Selain itu, penting untuk menghindari kesalahan seperti menjual bagian hewan kurban, menyembelih sebelum waktunya, atau berkurban atas nama orang lain tanpa izin. Dengan memahami dan menjalankan tata cara pelaksanaan kurban dengan baik, ibadah ini tidak hanya menjadi bentuk ketakwaan kepada Allah, tetapi juga wujud kepedulian sosial yang mempererat kebersamaan dalam masyarakat.

Web banner domba dorsip

Dapatkan Domba Kurban Berkualitas di Domba Dorsip

Untuk menjalankan ibadah kurban dengan sempurna, memilih hewan kurban yang sehat dan berkualitas sangat penting. Domba yang sesuai syariat, bebas dari cacat, serta memiliki bobot ideal akan memastikan kurban Anda sah dan bernilai ibadah. Oleh karena itu, pastikan Anda mendapatkan domba terbaik dari sumber yang tepercaya.

Dapatkan domba kurban berkualitas hanya di Domba Dorsip. Kami Jual Domba Qurban sehat, sesuai syariat, dan siap untuk disembelih dengan harga terbaik. Jangan ragu untuk mempercayakan kurbanmu kepada kami. 

Hubungi Domba Dorsip sekarang dan pilih domba kurban terbaik untuk ibadah yang lebih berkah.

About 

Dombadorsip.com merupakan website jual domba online bibit genetik unggulan dan terpercaya. Domba Dorsip Farm menyediakan domba dengan kualitas genetik terpercaya dan unggulan. Domba Dorsip Farm juga melayani impor lengkap dari kandang karantina Australia sampai kandang karantina setempat.

Ada yang bisa kami bantu?
×