7 Cara Mengatasi Domba Kembung yang Wajib Kamu Tahu!
Kembung pada domba adalah salah satu masalah kesehatan yang sering ditemui oleh peternak. Kondisi ini tidak hanya membuat domba merasa tidak nyaman tetapi juga dapat mengancam nyawanya jika tidak segera ditangani. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari pakan hingga manajemen pemeliharaan yang kurang tepat.
Sebagai peternak, kamu tentu perlu memahami cara mengatasi domba kembung dengan efektif. Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk menangani domba yang mengalami kembung sekaligus penyebab umum kondisi ini. Simak ulasannya di bawah ini!
Baca Juga: Penyakit pada Domba: Identifikasi dan Pencegahannya
Penyebab Domba Kembung
Mengetahui penyebab kembung pada domba sangat penting untuk mencegahnya di masa depan. Berikut adalah lima penyebab utama:
1. Pakan yang Mengandung Gas Tinggi
Pakan seperti legum basah, rumput muda, atau konsentrat yang diberikan dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan produksi gas berlebih di rumen. Proses fermentasi pakan ini di dalam perut menghasilkan gas dalam jumlah besar yang sulit dikeluarkan. Kamu perlu memastikan pemberian pakan dalam jumlah yang sesuai dan menghindari legum basah yang berlebihan.
2. Perubahan Pola Makan Secara Mendadak
Perubahan pola makan yang tiba-tiba, seperti mengganti jenis pakan tanpa penyesuaian, dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan domba. Sistem pencernaan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan jenis pakan baru. Oleh karena itu, lakukan perubahan pakan secara bertahap dengan mencampurkan pakan lama dan baru selama beberapa hari.
3. Kurangnya Aktivitas Fisik
Domba yang kurang bergerak cenderung memiliki sistem pencernaan yang kurang optimal, sehingga lebih rentan mengalami kembung. Aktivitas fisik membantu meningkatkan pergerakan rumen dan mencegah akumulasi gas. Pastikan domba memiliki akses ke area yang cukup luas untuk bergerak dan merumput setiap harinya.
4. Konsumsi Air yang Tidak Memadai
Air memiliki peran penting dalam melancarkan pencernaan. Jika domba tidak mendapatkan cukup air, pakan di rumen bisa menjadi sulit dicerna dan menghasilkan gas berlebih. Selalu sediakan air bersih dan segar untuk domba, terutama saat cuaca panas atau setelah pemberian pakan kering.
5. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat memengaruhi kesehatan pencernaan domba. Kondisi lingkungan ekstrem seringkali membuat domba stres, yang kemudian berdampak pada sistem pencernaan. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik dan suhu yang nyaman untuk domba, sehingga mereka tetap sehat dan aktif.
Baca Juga: Cacingan pada Domba: Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Ciri-Ciri Domba Kembung
Domba kembung adalah kondisi di mana perut domba membesar akibat akumulasi gas di dalam saluran pencernaan, terutama di bagian rumen. Masalah ini sering terjadi karena pola makan yang tidak seimbang atau konsumsi makanan yang sulit dicerna. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat membahayakan kesehatan domba. Oleh sebab itu, penting bagi peternak untuk mengenali ciri-ciri domba kembung agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Berikut ini ciri-cirinya:
1. Perut Membesar Secara Tidak Normal
Salah satu ciri utama domba yang kembung yaitu perutnya membesar secara tidak wajar, terutama di sisi kiri. Pembesaran ini terjadi karena akumulasi gas yang tidak dapat keluar dari rumen. Jika diraba, perut domba akan terasa keras seperti balon yang terisi udara. Kondisi ini sering kali membuat domba merasa tidak nyaman dan sulit untuk bergerak bebas.
2. Domba Gelisah dan Tidak Mau Makan
Domba yang mengalami kembung biasanya terlihat gelisah. Domba mungkin menunjukkan perilaku seperti berjalan mondar-mandir, berbaring, lalu bangun kembali secara berulang-ulang. Selain itu, nafsu makan domba juga menurun drastis karena rasa kembung yang membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman.
3. Kesulitan Bernapas
Kembung yang parah dapat menekan diafragma domba, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas. Domba yang mengalami hal ini biasanya terlihat bernapas dengan cepat atau terengah-engah. Tanda ini perlu diwaspadai karena menunjukkan kondisinya sudah cukup serius dan membutuhkan tindakan segera.
4. Mengeluarkan Suara Mengeluh atau Mengembik dengan Lemah
Domba yang kembung sering mengeluarkan suara mengeluh atau mengembik dengan nada yang lebih lemah dari biasanya. Suara ini biasanya menandakan bahwa domba sedang merasa tidak nyaman atau bahkan kesakitan akibat tekanan gas dalam tubuhnya.
5. Tidak Ada atau Berkurangnya Aktivitas Rumen
Ciri lain yang dapat diamati adalah penurunan aktivitas rumen. Kamu dapat mendeteksi ini dengan mendekatkan telinga ke perut domba untuk mendengarkan suara pencernaan. Jika tidak terdengar suara khas seperti pencernaan normal, itu menandakan adanya gangguan pada proses pencernaan akibat kembung.
6. Sering Berbaring dan Sulit Berdiri
Domba yang mengalami kembung parah biasanya akan sering berbaring karena merasa tidak nyaman. Dalam beberapa kasus, domba bahkan kesulitan untuk bangkit kembali karena tekanan gas yang tinggi membuat tubuhnya terasa berat dan sakit. Jika kamu melihat domba terlalu lama berbaring atau tidak bisa berdiri, kemungkinan besar ia sedang mengalami kondisi serius yang membutuhkan penanganan segera.
7. Sering Mencoba Bersendawa Tapi Tidak Berhasil
Salah satu cara alami domba mengeluarkan gas dari rumen adalah dengan bersendawa. Namun pada kasus kembung, proses ini bisa terganggu. Kamu mungkin melihat domba membuka mulut seperti hendak bersendawa, namun tidak mengeluarkan suara atau hanya menghasilkan gerakan kecil. Ini merupakan tanda bahwa gas sudah menumpuk tetapi tidak bisa keluar secara normal.
Baca Juga: 3 Cara Mengobati ORF pada Domba: Penyebab dan Tips Mencegahnya
Cara Mengatasi Domba Kembung
Mengatasi domba kembung memerlukan tindakan cepat dan tepat. Berikut ini adalah tujuh cara yang bisa kamu terapkan:
1. Menjaga Kenyamanan Domba
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menjaga kenyamanan domba. Pisahkan domba yang kembung dari kelompoknya untuk mengurangi stres. Stres bisa memperburuk kondisi kembung karena memengaruhi fungsi pencernaan. Beri tempat yang tenang dan jauh dari keramaian agar domba lebih rileks dan mudah ditangani.
2. Mengubah Pola Makan
Pola makan menjadi faktor utama yang sering menyebabkan kembung. Jika domba mengonsumsi hijauan segar dalam jumlah besar, fermentasi di rumen akan menghasilkan gas berlebih. Untuk mengatasi ini, ubah pola makan dengan memberikan hijauan yang telah dilayukan terlebih dahulu. Selain itu, pastikan pakan diberikan secara bertahap dan seimbang.
3. Memberi Obat Anti-Kembung
Obat-obatan seperti simetikon atau minyak kayu putih dapat membantu mengurangi gas dalam rumen. Kamu bisa mencampur obat ini dengan air hangat dan memberikannya menggunakan botol atau alat suntik tanpa jarum. Pastikan kamu memberikan dosis yang sesuai dengan berat badan domba agar hasilnya optimal dan aman.
4. Melakukan Pemijatan pada Perut
Pemijatan lembut pada perut domba bisa membantu gas keluar melalui sendawa. Lakukan gerakan melingkar dengan tekanan ringan di sekitar perut untuk merangsang kontraksi rumen. Pemijatan ini tidak hanya mengurangi gas, tetapi juga membuat domba merasa lebih nyaman selama proses pemulihan.
5. Memberikan Minyak Sayur
Minyak sayur seperti minyak kelapa, minyak jagung, atau minyak goreng dapat membantu melancarkan pencernaan domba. Minyak ini bekerja dengan cara memecah gelembung gas di rumen, sehingga gas lebih mudah dikeluarkan. Berikan minyak secara perlahan dengan dosis 50–100 ml menggunakan alat suntik tanpa jarum.
6. Menjaga Posisi Tubuh Domba
Jika domba mengalami kembung, posisikan tubuhnya dengan bagian kepala lebih tinggi daripada tubuh. Posisi ini membantu gas bergerak lebih mudah ke arah mulut sehingga bisa dikeluarkan melalui sendawa. Selain itu, hindari posisi yang membuat tekanan gas semakin meningkat di rumen, seperti membiarkan domba berbaring terlalu lama.
7. Memanggil Dokter Hewan
Jika semua langkah di atas tidak berhasil atau kondisi domba semakin memburuk, segera hubungi dokter hewan. Dokter dapat melakukan tindakan medis lebih lanjut, seperti pemasangan trocar untuk mengeluarkan gas secara langsung dari rumen. Langkah ini penting dilakukan untuk menyelamatkan nyawa domba dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Ciri-Ciri Domba Sehat untuk Membedakan dengan yang Sakit
Langkah-Langkah Mencegah Domba Kembung
Kembung pada ternak, terutama domba, merupakan kondisi yang cukup sering terjadi dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Gas yang terperangkap di dalam perut domba menyebabkan perut membesar dan menekan organ lainnya, sehingga dapat mengganggu pernapasan dan sirkulasi darah. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kembung pada domba.
1. Mengatur Pola Pemberian Pakan
Salah satu penyebab utama kembung pada ternak adalah pemberian pakan hijauan yang berlebihan, terutama dalam kondisi masih segar atau basah. Oleh karena itu, peternak sebaiknya memastikan hijauan yang diberikan sudah dalam kondisi setengah kering atau layu sebelum diberikan kepada domba. Selain itu, pola pemberian pakan harus bertahap, hindari langsung memberikan pakan dalam jumlah besar dalam satu waktu.
2. Memberikan Campuran Pakan yang Seimbang
Domba yang hanya diberi hijauan tanpa tambahan pakan serat kasar atau konsentrat berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kembung. Oleh karena itu, sebaiknya pakan hijauan dicampur dengan pakan kering seperti jerami atau dedak untuk membantu menyeimbangkan fermentasi di dalam rumen. Selain itu, peternak juga bisa memberikan pakan fermentasi yang sudah difermentasi dengan mikroba baik agar lebih mudah dicerna oleh domba.
3. Memastikan Ketersediaan Air Minum yang Cukup
Air minum yang bersih dan cukup sangat penting untuk mendukung sistem pencernaan domba. Namun, perlu diperhatikan domba sebaiknya tidak langsung minum dalam jumlah besar setelah mengonsumsi pakan hijauan dalam kondisi perut kosong. Idealnya, air diberikan secara bertahap agar tidak mengganggu keseimbangan di dalam rumen. Peternak juga bisa memberikan air yang dicampur dengan air larutan probiotik atau herbal alami untuk membantu memperlancar pencernaan domba.
4. Rutin Memberikan Obat Herbal atau Suplemen Pencegah Kembung
Untuk mencegah penyakit kembung, peternak dapat memberikan obat kembung alami seperti campuran jahe, kunyit, dan bawang putih yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan air hangat.
Dosis yang umum digunakan adalah sekitar 250 ml larutan herbal ini yang diberikan secara oral kepada domba yang menunjukkan gejala awal kembung.
Suplemen probiotik atau enzim pencernaan juga dapat diberikan secara berkala untuk membantu menyeimbangkan mikroba dalam rumen dan mencegah pembentukan gas berlebih.
5. Melakukan Pemberian Obat Secara Tepat Jika Domba Mulai Mengalami Gejala Kembung
Jika domba mulai menunjukkan tanda-tanda kembung, seperti perut yang membesar, nafsu makan berkurang, dan sulit berdiri, maka perlu dilakukan pemberian obat segera. Peternak bisa menggunakan obat kembung khusus yang dijual di pasaran atau menggunakan larutan herbal sebagai alternatif alami. Obat ini biasanya diberikan secara oral dengan dosis yang telah dianjurkan dan dapat dicampur dengan air untuk mempermudah pemberian.
6. Menghindari Perubahan Pakan Secara Mendadak
Perubahan jenis atau komposisi pakan secara tiba-tiba dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam rumen dan menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk kembung. Oleh karena itu, setiap kali kamu ingin mengganti jenis pakan, lakukan secara bertahap dengan mencampurkan pakan lama dan pakan baru selama 5–7 hari. Proses adaptasi ini memberi waktu bagi sistem pencernaan domba untuk menyesuaikan diri, sehingga risiko kembung bisa diminimalkan.
Kesimpulan
Mengatasi domba kembung membutuhkan pengetahuan dan kesigapan agar ternak tetap sehat. Dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan, kamu bisa membantu domba kembali nyaman dan menghindari risiko lebih besar. Selain itu, pencegahan adalah kunci penting untuk memastikan kondisi ini tidak berulang di masa depan.
Kamu bisa belajar cara mengatasi domba kembung dengan mengikuti pelatihan peternakan di Domba Dorsip. Di sini, kamu juga bisa mencari domba dengan kualitas terbaik. Domba Dorsip jual Domba Cross Texel yang memiliki keunggulan dalam efisiensi pertumbuhan dan ketahanan terhadap penyakit, menjadikannya solusi ideal untuk meningkatkan produktivitas peternakanmu.
Jangan ragu untuk menghubungi Domba Dorsip sekarang juga! Temukan domba berkualitas dengan genetika unggul yang akan membantu peternakanmu semakin sukses. Kami siap memberikan informasi lebih lanjut untuk mendukung usaha peternakanmu.
Baca Juga
Hukum Menjual Daging Kurban bagi Penerima, Boleh atau Haram?
Domba Ekor Gemuk: Wajib Tahu Cara Ternak Sukses!
Mastitis pada Domba: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya
7 Cara Menjaga Kesehatan Ternak pada Musim Hujan Agar Tetap Sehat
7 Faktor yang Memengaruhi Kualitas Kandang Ternak Domba
5 Ciri-Ciri Pink Eye Pada Domba dan Cara Mengobatinya