5 Cara Menghitung Karkas Domba yang Benar Bagi Pemula!

Mengetahui cara menghitung karkas domba dengan benar sangat penting, terutama bagi kamu yang baru mulai terjun ke dunia peternakan atau bisnis daging. Karkas domba adalah bagian tubuh hewan yang telah disembelih dan dikuliti, tanpa kepala, kaki, serta organ dalam.
Perhitungan karkas yang tepat akan membantu menentukan persentase hasil daging yang bisa dijual dan memastikan harga jual yang sesuai. Yuk, pelajari cara menghitungnya agar kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal!
Apa itu Karkas Domba?
Karkas domba adalah bagian tubuh domba yang telah disembelih, dikuliti, serta dihilangkan kepala, kaki, ekor, dan organ dalamnya, sehingga hanya tersisa daging, tulang, dan lemak yang masih menempel.
Daging karkas ini menjadi dasar dalam menentukan hasil produksi daging, yang biasanya dihitung dalam bentuk persentase dari bobot hidup sebelum disembelih. Makin tinggi persentase karkas, makin banyak daging yang bisa diolah dan dijual, sehingga penting bagi peternak dan pedagang untuk memahami cara menghitungnya dengan benar.
Baca Juga: Pakan Alternatif Domba dari Limbah Pertanian
Cara Menghitung Karkas Domba
Mengetahui cara menghitung karkas domba dengan benar sangat penting bagi peternak, pedagang, atau siapa saja yang ingin memahami efisiensi produksi daging. Karkas domba adalah bagian tubuh domba yang tersisa setelah proses penyembelihan, yang meliputi daging, tulang, dan lemak, tanpa kepala, kaki, ekor, serta organ dalam. Dengan perhitungan yang tepat, kamu bisa mengetahui persentase karkas dan memperkirakan jumlah daging yang bisa dijual atau dikonsumsi. Berikut langkah-langkah dalam menghitung karkas domba secara akurat.
1. Menimbang Bobot Hidup Domba
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah menimbang bobot hidup domba sebelum disembelih. Penimbangan ini harus dilakukan dalam kondisi perut kosong atau setelah puasa makan selama 12–24 jam agar hasilnya lebih akurat. Bobot hidup yang digunakan biasanya mencerminkan kondisi tubuh domba secara keseluruhan, termasuk daging, tulang, lemak, dan organ dalam.
2. Melakukan Penyembelihan dan Pemrosesan Awal
Setelah domba disembelih, proses berikutnya yaitu menguliti dan mengeluarkan organ dalamnya. Kepala, kaki bagian bawah, ekor, serta jeroan dikeluarkan agar hanya tersisa bagian yang dihitung sebagai karkas. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak bagian daging yang bernilai jual tinggi.
3. Menimbang Bobot Karkas
Setelah karkas siap, langkah selanjutnya adalah menimbang bobotnya. Bobot karkas ini terdiri dari daging, tulang, dan lemak yang masih melekat pada tubuh domba. Hasil penimbangan ini menjadi dasar dalam menentukan persentase karkas yang dihasilkan.
4. Menghitung Persentase Karkas
Persentase karkas domba dihitung dengan rumus berikut:
Persentase Karkas = Bobot Karkas / Bobot Hidup x 100%
Sebagai contoh, jika bobot hidup domba 30 kg dan bobot karkasnya setelah disembelih adalah 15 kg, maka perhitungannya adalah:
Persentase Karkas = 15/10 x100% = 50%
Artinya, karkas yang dihasilkan adalah 50% dari bobot hidup domba.
5. Memahami Faktor yang Memengaruhi Persentase Karkas
Beberapa faktor yang memengaruhi persentase karkas meliputi ras domba, usia, jenis pakan, kadar lemak, dan metode pemeliharaan. Domba yang diberi pakan berkualitas dan dirawat dengan baik cenderung memiliki persentase karkas yang lebih tinggi dibandingkan domba yang kurang terawat.
Baca Juga: 7 Cara Membuat Pakan Domba dan Bahannya
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persentase Karkas
Persentase karkas domba tidak hanya bergantung pada bobot hidupnya, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat meningkatkan atau menurunkan hasil karkas yang diperoleh. Makin tinggi persentase karkas, makin banyak daging yang bisa dimanfaatkan, sehingga penting bagi peternak untuk memahami faktor-faktor yang berperan dalam produksi karkas. Berikut beberapa faktor utama yang memengaruhi persentase karkas domba:
1. Ras atau Genetika Domba
Setiap ras domba memiliki karakteristik tubuh yang berbeda, termasuk proporsi daging, lemak, dan tulang. Domba dari ras pedaging seperti Dorper atau Texel biasanya memiliki persentase karkas yang lebih tinggi dibandingkan domba lokal yang lebih banyak digunakan untuk keperluan lain, seperti produksi susu atau wol. Pemilihan ras yang tepat sangat berpengaruh dalam menentukan hasil karkas yang optimal.
2. Usia dan Bobot Hidup Domba
Domba yang lebih tua cenderung memiliki bobot hidup yang lebih besar, tetapi tidak selalu menghasilkan persentase karkas yang tinggi. Domba yang terlalu tua biasanya memiliki lebih banyak tulang dan lemak dibandingkan daging, sehingga efisiensi karkas bisa berkurang.
Sebaliknya, domba yang masih terlalu muda mungkin memiliki persentase karkas yang lebih kecil karena ototnya belum berkembang sempurna. Oleh karena itu, pemilihan usia ideal untuk pemotongan, biasanya antara 6–12 bulan, menjadi faktor penting dalam memperoleh hasil karkas terbaik.
3. Jenis dan Kualitas Pakan
Pakan berperan besar dalam pertumbuhan dan pembentukan otot domba. Domba yang diberi pakan berkualitas tinggi, kaya protein dan energi, seperti rumput hijauan, biji-bijian, dan konsentrat, cenderung memiliki pertumbuhan daging yang lebih baik dan persentase karkas yang lebih tinggi. Sebaliknya, pakan yang kurang bernutrisi bisa menyebabkan domba memiliki lebih banyak lemak atau bahkan pertumbuhan yang lambat, sehingga mengurangi hasil karkas.
4. Sistem Pemeliharaan dan Manajemen Kesehatan
Cara domba dipelihara juga memengaruhi kualitas dan kuantitas karkas yang dihasilkan. Domba yang dirawat dengan baik, memiliki lingkungan yang bersih, serta mendapatkan vaksinasi dan perawatan kesehatan yang tepat akan tumbuh lebih optimal dan memiliki persentase karkas yang lebih baik. Stres akibat lingkungan yang buruk, kekurangan gizi, atau penyakit dapat menyebabkan penurunan bobot tubuh dan kualitas daging yang dihasilkan.
5. Proses Penyembelihan dan Penanganan Pascapanen
Metode penyembelihan yang baik akan memastikan karkas tetap dalam kondisi optimal. Jika proses pemotongan dan pengulitan dilakukan dengan benar, maka daging yang hilang akibat kerusakan atau kontaminasi dapat diminimalkan. Selain itu, cara penyimpanan setelah penyembelihan juga berpengaruh terhadap kualitas karkas, terutama dalam menjaga kadar air dan tekstur daging agar tidak mudah menyusut.
Baca Juga: 5 Perbedaan Daging Domba dan Kambing
Dapatkan Karkas Domba Premium di Domba Dorsip
Menghitung karkas domba dengan benar sangat penting dalam memaksimalkan hasil daging yang bisa dijual. Faktor-faktor seperti ras domba, usia, kualitas pakan, serta cara pemeliharaan sangat memengaruhi persentase karkas yang dihasilkan.
Dengan pemahaman yang tepat, kamu bisa mendapatkan karkas domba yang berkualitas tinggi dan efisien. Jika kamu mencari karkas domba premium dengan hasil yang memuaskan, Domba Dorsip adalah pilihan tepat. Domba Dorsip juga jual Domba Crossbreed Dorper yang memiliki persentase karkas yang tinggi.
Jangan ragu untuk kunjungi Domba Dorsip dan dapatkan karkas domba premium terbaik untuk kebutuhanmu. Hubungi kami sekarang dan pastikan hasil terbaik untuk usaha kamu!
Baca Juga
7 Faktor yang Memengaruhi Kualitas Kandang Ternak Domba
Apa Itu Breeding? 5 Hal yang Harus Diketahui Peternak Pemula
7 Cara Mengatasi Domba Kembung yang Wajib Kamu Tahu!
10 Perbedaan Kambing dan Domba yang Harus Kamu Ketahui!
Domba dan Kambing Import: Menapaki Peluang Bisnis, Jenis, dan Cara Mengimportnya
Vaksin Hewan Ternak yang Wajib Diberikan Untuk Cegah PMK!